Hey,welcome to the SCIENCE ZONE, happy learn and take your information about science in here.Thank You.

Rabu, 22 Mei 2013

Ekosistem



A.Komponen Ekosistem

Komponen ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu :

  1. Komponen yang tak hidup disebut komponen abiotik. Komponen itu antara lain : tanah, air, udara, cahaya matahari.
  2. Komponen yang terdiri dari makhluk hidup disebut dengan komponen biotik. Dalam komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme. Berdasarkan fungsi, komponen biotik dibedakan menjadi :
a) Produsen
Produsen merupakan kelompok organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Semua jenis tumbuhan hijau termasuk produsen. Mengapa tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri?tumbuhan hijau dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Perhatikan proses fotosintesis di bawah ini!
Co2 + 6H2O  matahari dan klorofil   C6H126O2
Zat makanan akan tersimpan pada daun, batang, akar dan buah. O2 dilepas ke udara dimanfaatkan oleh organisme lain untuk pernafasan. Organisme yang dapat membuat makanan sendiri seperti di atas disebut organisme autotrof. Ada tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil maka kebutuhan makanannya tergantung organisme lain kerena tidak dapat berfotosintesis, contoh : tali putri.
b) Konsumen
Kelompok yang terdiri dari hewan dan manusia. Kelompok ini tidak dapat membuat makanan sendiri, untuk itu tergantung pada organisme lain. Organisme tersebut disebut organisme heterotrof, artinya organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhannya tergantung pada organisme lain. Maka disini terjadi peristiwa makan memakan. Berdasarkan tingkat makanannya, terbagi atas :
  1. Konsumen I atau primer : organisme yang makan produsen (tumbuhan hijau).
  2. Konsumen II atau sekunder : organisme yang makan konsumen I atau primer.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sebagai organisme heterotrof dibagi menjadi :
  1. Herbivora : hewan pemakan tumbuhan. Contoh : kerbau,kambing,  belalang.
  2. Karnivora : hewan pemakan daging. Contoh : elang,anjing,  harimau.
  3. Omnivora : hewan pemakan segalanya. Contoh : tikus, ayam, luwak.
c) Pegurai atau Dekomposer
Merupakan mikroorganisme yang menguraikan senyawa organik atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme menjadi senyawa anorganik yang lebih kecil. Pengurai biasanya dari golongan jamur dan bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan mereka memperoleh makanan dengan cara menguraikan organisme yang telah mati. Hasil penguraian ini berupa zat mineral yang akan diserap ke dalam tanah. Zat mineral tersebut akan diambil tumbuhan.

B. Satuan – Satuan Ekosistem

Pada waktu kalian berjalan di halaman sekolah, apakah kalian menemukan seekor semut, sebatang rumput, sekelompok semut atau sekelompok rumput? Seekor semut, sebatang rumput itu disebut individu, sedangkan sekelompok semut, sekelompok rumput itu disebut populasi. Jadi apa yang dimaksud individu dan populasi? Individu adalah makhluk hidup tunggal. Populasi adalah makhluk hidup yang sejenis mendiami tempat tertentu.
Karena jumlah organisme di suatu tempat dengan tempat lain berbeda – beda maka tingkat kepadatan populasi pun berbeda – beda. Kepadatan adalah hubungan antara jumlah individu dan ruang yang ditempati. Sedangkan kepadatan populasi adalah jumlah individu makhluk hidup sejenis per satuan luas tempat yang dihuni pada waktu tertentu.
Contoh : pada tahun 2000, daerah X luasnya 2 km2 dihuni oleh 200 orang penduduk. Maka kepadatan penduduknya adalah 200 orang per 2 km2 = 100 orang/km2. Artinya daerah seluas 1 km2 dihuni 100 orang penduduk.
Kepadatan populasi suatu jenis makhluk hidup pada suatu daerah dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Ada dua hal yang menyebabkan terjadinya perubahan populasi, sebagai berikut :
  1. Adanya individu yang datang, yaitu karena adanya kelahiran (natalitas) dan imigrasi.
  2. Adanya individu yang pergi, karena adanya kematian (mortalitas) dan emigrasi.
Tempat hidup makhluk hidup itu disebut dengan habitat. Populasi rumput, populasi semut dan populasinya hidup bersama – sama di tempat tertentu disebut komunitas. Komunitas adalah kumpulan populasi – populasi yang berbeda dan hidup bersama pada tempat tertentu. Makhluk hidup bertempat tinggal dalam suatu habitat akan tergantung pada lingkungan. Lingkungan adalah segala suatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana di dalamnya ada hubungan timbal balik disebut dengan ekosistem. Sedangkan ilmu yang memelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi.
Terdapat dua macam ekosistem, yaitu:
  1. Ekosistem buatan ; yang sengaja dibuat oleh manusia. Misal : sawah, kolam, akuarium.
  2. Ekosistem alami ; yang tidak dibuat oleh manusia tetapi sudah ada dari alam. Misal : sungai, pantai, hutan.
Ekosistem yang terbesar di bumi ini yang terdiri dari seluruh ekosistem yang ada di permukaan bumi disebut biosfer.

C. Hubungan antar Komponen Ekosistem

Di dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami gangguan maka memengaruhi komponen lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II seimbang.
1. Hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik
Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat memengaruhi komponen abiotik. Misal : tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur – unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya dan garam – garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat memengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat memengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus.
Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain : gaya gravitasi, matahari, tekanan udara.
2. Hubungan antara komponen biotik dengan komponen abiotik
Diantara produsen, konsumen dan pengurai (dekomposer) ada saling ketergantungan. Tidak ada makhluk yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan mekhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung. Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai terjadi melalui peristiwa makan dan memakan, peristiwa – peristiwa tersebut antara lain :
a. Rantai Makanan
Merupakan peristiwa makan dan memakan dalam suatu ekosistem dengan urutan : produsen – konsumen I – konsumen II – dekomposer.

                                                            Gambar Rantai Makanan
                                                  (Sumber: www.karodalnet.blogspot.com)

b. Jaring – jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Seperti contoh jaring – jaring makanan di samping terdiri dari lima rantai makanan :

                                                      Gambar jaring – jaring makanan
                                                (Sumber: www. kristantodeni.blogspot.com)

 c. Piramida makanan
Merupakan gambaran perbandingan produsen, konsumen I, konsumen II dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.

d. Arus energi
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.

                                                                 Gambar Arus Energi
                                                   (Sumber: www.shifadini.wordpress.com)

 e. Siklus energi
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal. Contoh siklus air di bawah ini.

                                                                  Gambar Siklus Air
                                         (sumber :www.iamnotthoseman.wordpress.com)


Daftar Pustaka :
  • Indriyanto.2006.Ekologi Hutan.Jakarta:Bumi Aksada
  • Setiadi,Dede.1989.Dasar-Dasar Ekologi.Departemen Pendidikan & Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat
  • S.J.MC.Naughton,Larry L.Wolf.1992.Ekologi Umum.Yogyakarta:UGM-Press
  • Wijiyanti,Fahma.2008.Penuntun Praktikum Ekologi.Fak. Sains dan Teknologi UIN Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar