Sumber :
www.wikipedia.com
A.DARAH
Darah adalah
cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi
yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan
dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah. Ada beberapa fungsi darah bagi tubuh,antara
lain sebagai berikut :
1.
Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
2.
Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluuruh jaringan tubuh.
3.
Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh.
4.
Mengangkut hasil ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal.
5. Mengatur
dan mengontrol temperature tubuh
6. Mengatur
distribusi hormon.
Hormon adalah zat-zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh. Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih dari organ tubuh dan berfungsi untuk menhaga keseimbangan kerja organ tubuh.
Hormon adalah zat-zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh. Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih dari organ tubuh dan berfungsi untuk menhaga keseimbangan kerja organ tubuh.
7. Menutup
luka.
8. Mencegah
infeksi
1.KOMPOSISI
DARAH
Darah kita
mengandung beberapa jenis sel yang terangkut di dalam cairan kuning yang
disebut plasma darah. Plasma darah tersusun atas 90% air yang mengandung sari
makanan, protein, hormon, dan endapan kotoran selain sel-sel darah. Ada tiga
jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping darah (trombosit). Sel darah merah dan sel darah putih disebut juga
korpuskel.
Sel Darah
Merah
Sel darah
merah berbentuk piringan pipih yang menyerupai donat. 45% darah tersusun atas
sel darah merah yang dihasilkan di sumsum tulang. Dalam setiap 1 cm kubik darah
terdapat 5,5 juta sel. Jumlah sel darah merah yang diproduksi setiap hari
mencapai 200.000 biliun, rata-rata umurnya hanya 120 hari. Semakin tua semakin
rapuh, kehilangan bentuk, dan ukurannya menyusut menjadi sepertiga ukuran
mula-mula.
Sel darah
merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang merah cerah
disebabkan oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada saat darah mengalir
ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karbon
dioksida.
Sel darah
merah yang tua akhirnya akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam
hati dan limpa. Sebagian besar sel yang tua dihancurkan oleh limpa dan yang
lolos dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin
yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah
merah yang baru.
Persediaan
sel darah merah di dalam tubuh diperbarui setiap empat bulan sekali.
Sel Darah
Putih
Sel darah
putih jauh lebih besar daripada sel darah merah. Jumlahnya dalam setiap 1 cm
kubik darah adalah 4.000 sampai 10.000 sel. Tidak seperti sel darah merah, sel
darah putih memiliki inti (nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa
bergerak di dalam aliran darah, membuatnya dapat melaksanakan tugas sebagai
sistem ketahanan tubuh.
Sel darah
putih adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang terpenting. Sel darah
putih yang terbanyak adalah neutrofil (± 60%). Tugasnya adalah memerangi
bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula-mula bakteri dikepung, lalu
butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk menghancurkan dan
mencegah bakteri berkembang biak.
Sel darah
putih mengandung ± 5% eosinofil. Fungsinya adalah memerangi bakteri, mengatur
pelepasan zat kimia saat pertempuran, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.
Basofil,
yang menyususn 1% sel darah putih, melepaskan zat untuk mencegah terjadinya
penggumpalan darah di dalam pembuluhnya.
20 sampai
30% kandungan sel darah putih adalah limfosit. Tugasnya adalah menghasilkan
antibodi, suatu protein yang membantu tubuh memerangi penyakit.
Monosit
bertugas mengepung bakteri. Kira-kira ada 5 sampai 10% di dalam sel darah
putih.
Tubuh
mengatur banyaknya sel darah putih yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
Jika kita kehilangan darah, tubuh akan segera membentuk sel-sel darah untuk
menggantinya. Jika kita mengalami infeksi, maka tubuh akan membentuk lebih
banyak sel darah putih untuk memeranginya.
Trombosit
Trombosit adalah sel
anuclear nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk
tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µmyang merupakan fragmentasi
dari megakarosit. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam
mekanisme hemostatis tingkat sel dalam prosespembekuan darh dengan
membentukdarah beku. Rasio plasma keping darah normal berkisar antara
200.000-300.000 keping/mm³, nilai dibawah rentang tersebut dapat menyebabkan
pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat meningkatkan risiko
trombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak
berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah
bila tersentuh benda kasar.
2.Golongan
darah
Golongan
darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jeniskarbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus
(faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antogen selain
antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan
yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang
berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok dan kematian.
Golongan
darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
- Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalamserum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
- Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
- Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
- Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Daftar Pustaka
Karim,Saeful,dkk.
2008. Belajar IPA . Jakarta : Macanan Jaya Cemerlang.
카지노 카지노 dafabet dafabet カジノ シークレット カジノ シークレット fun88 soikeotot fun88 soikeotot dafabet dafabet bk8 bk8 betway login betway login 790
BalasHapus